Kamis, 10 Oktober 2013

MITONI (TINGKEPAN), KEGIATAN 7 BULANAN BAGI ORANG JAWA !!!



MITONI……

 

Taukah anda arti dari kata-kata tersebut?
Mungkin bagi sebagian orang jawa pernah mendengar atau mengalami yang namanya Mitoni.
Baiklah daripada anda penasaran, akan saya jelaskan arti dari kata Mitoni.
Mitoni adalah selamatan yang diadakan pada saat usia kandungan menginjak bulan ke tujuh (7). Upacara ini bertujuan agar ibu dan si jabang bayi yang ada didalam kandungan selalu sehat, dan selamat.




Dalam acara ini disajikan 7 buah tumpeng jajanan sebagai lambang usia kandungan sudah memasuki bulan ke 7. Dalam acara mitoni dilakukan juga prosesi siraman, yaitu memandikan sang ibu dengan menggunakan air yang diambil dari tujuh sumber yang  berbeda dan dicampur dengan bunga. Tujuan dari acara siraman untuk mensucikan lahir batin bagi calon ibu/orang tua beserta bayi dalam kandungan.



Sesudah selesai dimandikan, Kendi yang kosong dibanting ketanah. Dilihat bagaimana pecahnya. Kalau paruh atau corot kendi tidak pecah, hadirin ramai-ramai berteriak : Lanang! Artinya bayi yang akan lahir laki-laki. Apabila pecah, yang akan lahir wadon, atau perempuan.
Suasana selama pelaksanaan siraman adalah sakral tetapi riang.



Pada masa kini, upacara siraman dipandu oleh seorang ibu yang profesional dalam bidangnya, disertai seorang M.C. sehingga upacara berjalan runut, lancar dan bagus.
Setelah selesai dimandikan, akan dilaksanakan acara peluncuran tropong, tropong adalah alat tenun dari kayu yang diluncurkan kedalam  kain tekstil yang mempunyai tujuh warna. Ini perlambang kelahiran bayi dengan lancar dan selamat.
Dan acara selanjutnya adalah Angreman. Angreman dari kata angrem artinya mengerami telur. Calon orang tua duduk diatas tumpukan kain yang tadi dipakai, seolah mengerami telur, menunggu waktu sampai bayinya lahir dengan sehat selamat.

Mereka mengambil beberapa macam makanan dari sesaji  dan ditaruh disebuah cobek. Mereka makan bersama sampai habis. Cobek itu menggambarkan ari-ari bayi. Perlu diperhatikan bahwa untuk ritual angreman gaya Yogyakarta, sesajinya tidak ada yang berupa daging binatang yang dipotong. Ini memperkuat doa kedua calon orang tua supaya bayi mereka lahir dengan selamat. Kelapa dan tumpukan kain-kain itu  berada diatas tempat tidur kedua calon orang tua. Ini latihan kesabaran bagi keduanya sewaktu menjaga dan merawat bayi.

Latar belakang yang mendasari acara mitoni bermula dari Sepasang suami istri, Ki Sedya dan Niken Satingkeb, pernah punya anak sembilan kali, tetapi semuanya tidak ada yang berumur panjang.
Mereka telah meminta bantuan banyak orang pintar, dukun, tetapi belum juga berhasil. Karena sudah tak tahan lagi mengahadapi derita berat dan panjang, kedua suami istri itu memberanikan diri memohon pertolongan dari Jayabaya, sang ratu yang terkenal sakti dan bijak. Raja Jayabaya yang bijak dan yang sangat dekat dengan rakyatnya, dengan senang hati memberi bantuan kepada rakyatnya yang menderita.Beginilah sikap ratu masa dahulu.
Kedua suami istri, dinasihati supaya melakukan ritual, caranya :
Sebagai syarat pokok, mereka harus rajin manembah kepada Gusti, selalu berbuat yang baik dan suka menolong dan welas asih kepada sesama. Berdoa dengan khusuk, memohon kepada Tuhan.
Mereka harus menyucikan diri,manembah kepada Gusti, Tuhan  dan mandi suci dengan air yang berasal dari tujuh sumber. Kemudian berpasrah diri lahir batin. Sesudah itu memohon kepada Gusti,Tuhan,  apa yang menjadi kehendak mereka, terutama untuk kesehatan dan kesejahteraan si bayi.Dalam ritual itu sebaiknya diadakan sesaji untuk penguat doa dan penolak bala, supaya mendapat berkah Gusti, Tuhan.
Rupanya, Tuhan memperkenankan permohonan mereka. Ki Sedya dan Niken Satingkeb mendapatkan momongan yang sehat dan berumur panjang.Untuk mengingat Niken Satingkeb, upacara mitoni juga disebut Tingkepan.

Upacara mitoni masih dilakukan oleh orang jawa hingga saat ini, tetapi mungkin tata cara atau urutannya yang berubah mengikuti perkembangan zaman.

(sumber : http://jagadkejawen.com/index.php?option=com_content&view=article&id=6&Itemid=6&lang=id , http://www.anneahira.com/artikel-budaya-jawa.htm , https://www.google.com/ )


Demikian artikel ini saya buat, semoga bermanfaat bagi para pembaca!!!!!!!!






SALAM BLORA MUSTIKA............................



Tidak ada komentar:

Posting Komentar